Home »
Adam Robitel
,
Angus Sampson
,
Cukup
,
horror
,
Joseph Bishara
,
Josh Stewart
,
Leigh Whannell
,
Lin Shaye
,
REVIEW
» INSIDIOUS: THE LAST KEY (2018)
Begitu film usai, saya merasakan atmosfer berbeda dibanding tiga installment Insidious sebelumnya. Tidak ada desahan maupun tawa penanda rasa lega para penonton. Kelegaan setelah dipaksa menahan nafas menghadapi terkaman teror membabi buta. Lampu bioskop menyala, ada yang membuka handphone, mengobrol, atau segera meninggalkan ruangan. Terdengar seorang penonton berkata, "biasa aja ya?".
Popular Posts
-
Kritis. Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi memang film kritis, tapi bukan kritis terkait pemikiran tajam, melainkan kualitas yang mendekati ti...
-
Hujan Bulan Juni selaku adaptasi novel puitis berjudul sama buatan Sapardi Djoko Darmono dari luar tampak sederhana tapi mengandung pergolak...
-
Kucing adalah hewan misterius. Sebagian menyebutnya bodoh, sebagian menganggapnya pintar. Bahkan beberapa pihak meyakini bahwa kucing sadar ...
-
Watch Birds of Prey: And the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn (2020) DOWNLOAD: Birds of Prey: And the Fantabulous Emancipa...
-
Menyutradarai sekaligus menulis naskahnya bersama Husein M. Atmodjo (Midnight Show, 22 Menit, Sekte), Richard Oh (Melancholy is a Movement, ...
-
Berbarengan dengan Jack Sparrow yang ditelan Kraken pada akhir Dead Man's Chest, daya pikat Pirates of the Caribbean turut lenyap, bak i...
-
Kolaborasi duo Simon Pegg & Nick Frost dengan sutradara Edgar Wright lewat "Shaun of the Dead" dan "Hot Fuzz" memang...
-
Kumpulan review pendek kali ini dibuka oleh Ingrid Goes West, satir mengenai kultur media sosial khususnya Instagram yang mestinya memantapk...
-
Berkaca pada protagonisnya yang selalu bimbang dan sulit mengambil keputusan, sebenarnya agak mengejutkan saat kisah cinta segitiga Doel-Sar...
-
Mengusung rating 21+, Satu Hari Nanti memang film dewasa. Bukan karena bertebaran sensualitas yang sesungguhnya sebatas beberapa ciuman ...
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment